Susahnya Jadi Orang Miskin Baru

ISTILAH OKB atau orang kaya baru sudah sering kita dengar. Bisa jadi ia termasuk keluarga kita sendiri, teman, tetangga, kenalan atau malah diri kita yang beruntung menjadi OKB. Ada banyak jalan menjadi OKB sengaja atau pun tak sengaja. Kekayaan bisa diperoleh dari pemberian, warisan, menang undian, korupsi atau dari hasil merampok sampai pesugihan menjadikan orang mendapat julukan sebagai OKB. Tak banyak orang yang jadi kaya mendadak apalagi jadi OKB secara massal itu sangat jarang terjadi.

Lain halnya dengan OMB atau orang miskin baru. OMB dapat terjadi secara massal dan tak disangka sebelumnya. Dalam sebuah keluarga, dalam satu kampung atau desa sangat mungkin orang menjadi OMB secara mendadak. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh adanya bencana alam atau suatu kelalaian, kecerobohan maupun keteledoran pihak tertentu.

Contoh yang paling bisa dilihat bencana tsunami di Aceh, gempa bumi di DIY, lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo, banjir, tanah longsor, kebakaran dll di berbagai daerah sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar. Mendadak orang kehilangan rumah, harta benda, tanah bahkan keluarga. Saat itu juga para korban langsung menjadi OMB sama sekali tak mempunyai apa-apa lagi. Hidup mengandalkan bantuan dari orang lain.

Lalu siapa yang bertanggung jawab terhadap semua itu? Tak ada seorang pun yang bisa disalahkan dalam hal ini. Jika mengacu pada UUD 1945 pasal 34 ayat 1 : “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara” maka negara dalam hal ini pemerintah yang berperan dalam membantu penghidupan mereka.

Kebutuhan makanan, pakaian, tempat berteduh dan juga kebutuhan lainnya sangat diperlukan pada saat bencana terjadi. Bisa dipastikan para OMB ini bingung dan pusing memikirkannya. Pikiran pasti kacau dan tak jernih lagi.

Kita ambil contoh dari gempa bumi DIY 27 Mei 2006 lalu. Hampir seluruh wilayah Kab. Bantul dan Kota Jogja bagian selatan juga sebagian wilayah Klaten hancur berantakan. Banyak rumah roboh, bangunan ambruk dengan korban yang begitu banyak.

Kehidupan langsung berubah secara drastis. Orang-orang lantas menghuni tenda dan barak-barak penampungan untuk sekedar berteduh karena tak punya rumah lagi. Kebutuhan makan dan pakaian juga mendesak. Kalau pemerintah pada waktu itu tak segera memberikan bantuannya maka rakyat akan semakin sengsara. OMB tidak membutuhkan janji-janji, tetapi wujud nyata dari apa yang sudah dijanjikan.  Kalau cuma janji saja, semua orang bisa membuat pernyataan. Susahnya jadi orang miskin baru…!

Bencana Merapi beberapa waktu yang lalu pun membawa kerugian materiil dan inmateriil. Tetap saja rakyat kecil yang susah menjadi semakin susah saja. Bahkan dampak letusan Merapi itu pun kini masih terjadi dengan putusnya jalur utama Yogyakarta – Magelang. Di samping itu rumah, lahan pertanian milik masyarakat dan fasilitas umum lainnya juga rusak akibat lahar dingin yang mengalir terbawa arus saat hujan deras mengguyur.

Masyarakat OMB akhirnya hanya bisa pasrah dan tak lagi berharap sesuatu yang belum pasti. Mereka punya pendapat daripada menunggu sesuatu yang tak jelas, lebih baik bangun rumah sekenanya asal bisa untuk berteduh dan hidup normal. Tak lagi bertahan di tenda yang dingin itu. Nah, kearifan lokallah di sini yang kemudian berbicara. Semangat gotong royong masyarakat yang kemudian bertindak.

Bencana serupa pun kini melanda Jepang. Gempa berkekuatan lebih dari 8 SR itu mengguncang negeri yang perkembangannya sangat pesat paska bom atom Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Bahkan tsunami yang terjadi setelahnya juga dahsyat hantamannya dan sampai di perairan utara Indonesia bagian timur.

Namun apakah di Jepang akan ada OMB atau orang miskin baru setelah bencana tersebut?

Entahlah, yang jelas Jepang merupakan salah satu negeri maju yang kaya pengalaman dengan kejadian gempa. Tentu pemerintah dan rakyat Jepang jauh lebih tanggap terhadap hal yang demikian itu.

Orang miskin baru memang benar-benar susah. Hidup mengandalkan bantuan kemanusiaan, sandang, pangan dan papan untuk sementara nebeng. Yang sudah lama menjadi orang miskin saja merasakan susah, apalagi yang baru merasakan menjadi orang miskin baru. Duh….., susahnya jadi orang miskin baru.*

31 respons untuk ‘Susahnya Jadi Orang Miskin Baru

  1. (Maaf) izin mengamankan PERTAMAX dulu. Boleh, kan?!
    Yang tidak siap, tidak mampu bersabar dan ikhlas, bisa-bisa terganggu kejiwaannya.

    — — —
    *ya, itu terjadi pada sejumlah orang waktu terjadi bencana

    Suka

  2. Untuk itu kita diingatkan mas, dalam bahasa Jawa ada unen-unen : Banda iku titipan, pangkat mung sampiran, lan nyawa iku gadhuhan. terjemahan bebas: Harta adalah titipan, pangkat hanyalah sampiran, dan nyawa itu hanya pinjaman yang setiap saat bisa saja diambil kembali oleh Yang Empu Nya.

    — — —
    *memang benar, WS Rendra pun pernah bikin puisi semacam ini.

    Suka

  3. semoga ujian dari Tuhan menjadikan kita semakin sabar
    menjadi miskin adalah ujian kesabaran
    yang tak setiap kita sanggup menjalaninya
    taushiyah yang bagus hari ini
    terima kasih, Kang.. salam sukses..

    sedj

    — — —
    *terima kasih bang, hidup ini penuh dengan ujian

    Suka

  4. menjadi kaya adalah ujian.. ujian karena harta yang melimpah mo dibawa kemana..”
    menjadi miskin pun ujian juga, di uji untuk kesabarannya.. ( duch so bgt gw ya.. lagi benerr nich men) salam hangat nice post”

    — — —
    *benar mas, ujian tidak hanya berupa kesusahan

    Suka

  5. seperti mengingatkan bahwa harta hanyalah titipan, dan jika Tuhan berkehendak, bisa mencabutnya dalam sekejab

    — — —
    *Allah Maha Berkehendak, tak ada yang mampu menghalangi segala kehendakNya

    Suka

  6. semua pasti ada hikmahnya… sementara ini yang saya lihat, buat orang yang menyaksikan orang2 OMB palingan cuma bisa bilang OMG… moga2 semakin banyak orang yang mau ringan tangan membantu… dan buat OMB moga2 dikasih jalan sama TYME

    — — —
    *Bantuan kemanusiaan dalam keadaan seperti itu memang sangat diperlukan, bukan hanya bilang OMG doang…

    Suka

  7. Jadi orang miskin itu nggak enak,mas,,serba salah dan jadi sering mengorbankan harga diri.

    — — —
    *ini pengalaman pribadi atau orang laen mas he… he…

    Suka

  8. katanya pejabat tinggi negara kita mas, mereka sama sekali tidak terpengaruh mas.. soalnya itu (bencana) hanya sebagian kecil jika mau di compare sama perekonomian mereka secara keseluruhan… bukan berarti saya mengecilkan para korban… (semoga di tabahkan, amien).. hanya saja memang yg patut jd perhatian adalah nuclear blastnya itu 😦

    — — —
    *betul, nuklir itu yang paling mengkhawatirkan dunia karena dampak radiasinya bisa saja terbawa hingga jauh

    Suka

  9. memang kalau dari kaya menjadi orang miskin baru secara tiba-tiba pasti susah untuk menerima tapi kalau yang memang sudah lama miskin pasti bisa nerima

    — — —
    *itu betul sekali pak, karena makin lama miskinnya berarti makin pengalaman dengan kemiskinan itu sendiri

    Suka

  10. Semoga semua yang menjadi korban bisa ditabahkan hatinya. Tapi kalau OMB itu adalah WNI yang bekerja disana gimana dong 😕

    Salam hangat serta jabat erat selalu dati Tabanan

    — — —
    *iya nih, bagaimana pak pemerintah dengan WNI yang ada di sana??

    Suka

  11. salam sobat
    semua dikembalikan kepada Allah swt, rezeki,mati dan jodoh.
    walaupun susahnya menjadi orang miskin baru, harus tetap sabar dan tawakal.

    — — —
    *Allah lah tempat manusia dan seluruh isi alam ini untuk kembali. Kehandaknya tak bisa dihalangi oleh siapapun

    Suka

  12. jadi OKB (orang kayak baru) juga susah kok.. *tapi bukan saya lho orang kayanya..:))

    — — —
    *susahnya, bingung menyimpan harta kekayaannya apalagi kalau hasil korupsi

    Suka

  13. Berani kaya harus berani miskin dong!
    Toh semua kekayaan kita cuma titipan,, piss! 😀

    — — —
    *dan berani hidup ya harus berani menghadapi kenyataan…

    Suka

  14. Assalaamu’alaikum wr.wb mas Muhammad…

    Tulisan yang mengingatkan kita supaya sediakan payung sebelum hujan.
    Harta kekayaan adalah amanah dari Tuhan yang bisa diambilnya bila2 masa yang dikehendaki-Nya.

    Kemiskinan juga satu amaran dan ingatan kepada manusia agar selalu berusaha menyimpan jangan sampai jadi OMB baru menyesal. Sudah banyak kali kejadian seperti gempa bumi dan tsunami berlaku, semestinya kerajaan dan rakyat selalu beringat untuk tidak rugi selalu. Yang penting kita redha dengan ujian Allah SWT.

    Salam mesra selalu dari Sarikei, Sarawak. 😀

    — — —
    *Benar sekali Bu Fatimah, semoga kita senantiasa ingat kepadaNya yang menciptakan dan menghidupi hamba-hambaNya. Terima kasih atas tanggapannya.

    Suka

  15. Ada tiga pantangan bagi orang miskin (ntah orang miskin lama apalagi baru). di negeri ini;

    1. orang miskin tanpa subsidi. (ada dalam UUD tapi implementasinya NOL, kalaupun ada masih disunat)
    2. orang miskin dilarang sekolah. (biaya masuk SD Muhamadiyah disamping kontrakan saya, konon Rp.4 Juta)
    3.orang miskin juga dilarang sakit. (bayar dulu, baru boleh sakit)

    Heheee, maaf kalau komentar saya agak provokatif. Tapi so’al-soal orang miskin banyak saya gore dalam BUku perdana Saya, dulu.

    — — —
    *bukan provokatif bang, tapi itulah kenyataan yang ada di negeri ini.

    Suka

  16. Fakir miskin dan anak-anak terlantar memang DIPELIHARA oleh negara, agar tetap miskin.. 🙂
    Ya, patut kita prihatin dan empati dengan nasib mereka dan keluarganya.

    — — —
    *seharusnya kemiskinan dientaskan, paling tidak dikurangi

    Suka

  17. Kebanyakan kita hanya siap “kaya mendadak” tetapi tidak siap untuk “miskin mendadak”
    Semoga di berikan ketabahan dan kaya hati bagi mereka yang tertimpa musibah….

    — — —
    *yang berkaitan dengan kesenangan biasanya orang lebih siap ya mbak…

    Suka

  18. khusus saya, kalau misal suatu saat harus memilih antara menjadi pensiunan OKB, atau hidup terus miskin, kayaknya lebih memilih yang kedua, cz takutnya khusus saya gak bisa menerima…
    Gak kebayang da, bagaimana perasaan saya…
    Tatapi kalau hidup miskin kan udah aktivitas saya sedari dulu dan karena sudah biasa, jadi kagak terlalu berpengaruh terhadap keseharian saya……

    — — —
    *terbiasa dengan segala kekurangan membuat kita lebih siap daripada sebaliknya

    Suka

  19. jadi OML aja susah apalagi OMB 😀
    semua hal yang terjadi sudah menjadi garis tangan, mencoba tegar adalah salah satu cara menyikapinya

    — — —
    *Yang penting sabar dan syukur

    Suka

  20. jadi OMB di Indonesia itu berat. Gimana nggak berat, mau ngurusi surat keterangan tidak mampu aja masih berbelit belit..

    — — —
    *OMB, selalu repot nih…

    Suka

  21. wew.. semoga allah cpt meninggikan derajat agan segera

    (terima kasih gan…)
    lam kenal..

    dipastikan tiap minggu ane akan rajin berkunjung

    — — —
    *makasih juga sob, kunjungan selalu diterima.

    Suka

Tinggalkan Balasan ke 3sna Batalkan balasan