Bahan Bakar Puasa Ramadhan

SHAUM Ramadhan adalah puasa yang wajib dikerjakan bagi orang-orang yang beriman. Allah memerintahkan puasa kepada orang-orang yang beriman saja sebagaimana yang difirmankan dalam Surat Al Baqarah ayat 183. Hanya mereka yang merasa terpanggil saja yang melaksanakan puasa. Meskipun beragama Islam, belum tentu semua orang Islam berpuasa, sebab puasa sangat berkaitan erat dengan jiwa, hati atau qalbu. Panggilan jiwalah yang menyebabkan orang berpuasa untuk melaksanakan perintah Allah.

Bila malam hari orang sangat bersemangat dalam menjalankan ibadah, mestinya di siang hari pun begitu. Puasa bukan berarti menjadi loyo dalam beraktivitas siang. Seharusnya aktivitas menjadi lebih meningkat kualitasnya, karena seharian tidak memikirkan makan dan minum. Kalaupun mengantuk, itu merupakan sesuatu yang wajar dan semua orang merasakan hal yang sama.

Secara fisik, orang yang berpuasa tetap memerlukan makan dan minum, maka makan sahur disunnahkan di akhir waktu dan waktu berbuka disegerakan begitu telah tiba saatnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi tubuh terhadap asupan makanan yang disantap. Kalau di akhir waktu sahur dimaksudkan agar makanan tertunda lebih lama di dalam perut dan saat berbuka agar organ tubuh memperoleh zat makanan tidak tertunda.

Boleh dikata, bahwa sahur dan berbuka merupakan bahan bakar orang berpuasa secara fisik. Tetapi, sesuai dengan tujuan puasa agar menjadi orang-orang yang bertaqwa, tidak hanya bahan bakar fisik atau jasmani saja yang diperlukan. Namun bahan bakar secara ruhani juga diperlukan agar selama berpuasa di bulan Ramadhan pengendalian diri dan hawa nafsu dapat terjaga.

Aktivitas ruhani seringkali dilakukan dengan harapan mendapat pahala berlipat dari Allah. Bahkan tidurnya orang yang berpuasa dianggap memiliki nilai ibadah, namun bukan berarti selama puasa seharian tidur melulu. Begitu pula bau mulutnya orang yang berpuasa lebih harum daripada minyak kasturi di akhirat nanti.

Bahan bakar puasa bagi orang-orang yang berpuasa, secara ruhani bukan makan ataupun minum. Tetapi lebih diwujudkan sebagai suatu semangat untuk lebih meningkatkan diri dalam menjalankan aktivitas dan ibadah.

Apa sajakah bahan bakar puasa itu?

AVTUR atau Aktivkan waktu sahur. Sangat membantu orang bangun dari tidurnya untuk makan sahur. Caranya berbeda-beda, bisa dengan mengaktifkan atau menyetel alarm pada jam atau pada HP. Ada pula orang yang bertugas membangunkan masyarakat dengan cara keliling kampung sambil membunyikan berbagai bunyi-bunyian. Kebanyakan yang dipakai adalah kentongan yang terbuat dari bambu.

BBM merupakan kependekan dari Bulan Barokah dan Maghfirah. Dengan BBM diharapkan orang menjadi lebih terpacu ibadah dan amal sholehnya. Demikian pula istighfar atau permohonan ampunnya kepada Allah. Segala sesuatu yang baik yang dilakukan di bulan Ramadhan memiliki barokah dan nilai tersendiri  Pada bulan Ramadhan pula Allah membuka pintu maghfirah (ampunan) selebar-lebarnya.

PREMIUM di bulan Ramadhan berarti Prei Makan dan Minum. Makan dan minum hanya diperbolehkan di malam hari. Siang hari makan dan minum, sama artinya dengan tidak puasa.

SOLAR, Sholat Lebih Agresif dan Rajin, terutama sholat-sholat sunnat. Bila di hari biasa hanya sholat wajib saja yang dilakukan, maka di bulan puasa sholatnya ditambah. Masjid pun menjadi ramai dengan sholat fardhu berjamaah dan sholat tarawih.

BENSIN atau Benahi Sisi Negatif yang selalu erat kaitannya dengan pengendalian diri selama berpuasa. Setidaknya hal-hal negatif dikurangi dan kalau bisa dibuang jauh-jauh karena bisa mengurangi nilai atau pahala puasa itu sendiri.

PERTAMAKS yaitu Pertahankan Taddarus dan Amal Kebaikan atau amal Sholeh. Di masjid-masjid banyak yang bertaddarus, demikian pula dengan di rumah sehingga suasana menjadi lebih hidup. Suasana seperti ini terus bertahan hingga akhir Ramadhan dan 30 Juz Al Qur’an diselesaikan dalam taddarus. Amal sholeh seperti infaq, zakat dan shodaqoh bahkan amal sholeh yang berhubungan dengan perbuatan senantiasa tetap dipertahankan agar kesucian puasa tetap terjaga.

BENSOL atau Beri Nasi Sama Orang Lapar. Maksudnya buka puasa tidak hanya untuk diri sendiri, namun orang lain yang membutuhkan hendaknya juga mendapat bagian atau dicukupi meski dengan seteguk air saja. Seperti musafir yang sedang dalam perjalanan dan membutuhkan buka puasa, fakir miskin dll. Banyak masjid menyelenggarakan buka bersama selama sebulan penuh sebagai wujud kepedulian dengan orang yang berpuasa dalam hal ini.

MINYAK TANAH di bulan Ramadhan dengan Meningkatkan Iman, perbanyak Tahan Nafsu dan Amarah. Nafsu dan amarah yang tidak terkendali dapat mengurangi pahala puasa. Kesucian bulan Ramadhan jangan sampai pudar hanya karena nafsu dan amarah. Dengan meningkatkan iman, Insya Allah kita lebih bisa mengendalikan diri dari hal yang demikian itu.

OLI, Optimalkan Lingkungan Ibadah dengan hal-hal yang baik dan bernilai ibadah. Maka masjid-masjid terlihat lebih hidup dengan adanya kegiatan-kegiatan pendukungnya. Masjid tidak hanya untuk sholat dan ceramah atau pengajian saja. Namun lebih dioptimalkan untuk acara-acara pendukung lainnya seperti tadarrus Al Qur’an, buka bersama, sholat malam, kegiatan sosial kemasyarakatan, diskusi dll.

MENTEGA MANIS, yaitu Menghidupkan Sepertiga Malam dengan Niat Suci. Bisa sepertiga malam yang pertama antara jam 8 sampai jam 11 malam, atau sepertiga malam yang kedua antara jam 11 malam sampai 2 dini hari, atau jam 2 sampai jam 4 dinihari sebelum Shubuh. Terutama di sepuluh hari terakhir Ramadhan ibadah diperbanyak dan juga I’tikaf. Karena pada sepuluh hari terakhir inilah orang mencari Lailatul Qodar dimana segala kebaikan yang dikerjakan pada malam itu akan bernilai sama dengan seribu bulan.

Mari kita isi bahan bakar puasa kita secara jasmani dan ruhani agar puasa yang kita lakukan tidak hilang dengan percuma. Bukan hanya lapar dan haus saja yang kita dapat, tapi kualitas keimanan menjadi semakin meningkat dengan puasa Ramadhan.

Isi dan gunakan bahan bakar puasa dengan sebaik-baiknya. Allah membalas semua amal kebaikan di Bulan Ramadhan sepuluh kali hingga 700 kali lipat dan pintu ampunan terbuka selebar-lebarnya. Pintu-pintu neraka ditutup dan pintu-pintu surga dibuka bagi orang-orang yang beriman.

Ayo, jangan loyo, tetap semangat dan terus tingkatkan kualitas amal ibadah kita di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.*

59 respons untuk ‘Bahan Bakar Puasa Ramadhan

  1. istilahnya keren-keren mas.. tapi tak tahu di shaum tahun ini saya lebih banyak drop nya daripada sehat, mungkin ada yang salah dengan pola makan / pola puasa saya.. tapi saya tetep berusaha untuk memberikan yang terbaik di shaum tahun ini..

    selamat berpuasa mas 🙂

    Suka

  2. mentega manis… emang ada? biasanya mentega itu tawar atau asin. singkatannya oke juga…

    — — —
    *mentega manis hanya untuk bahan bakar puasa ramadhan, kalau makanan ya tawar atau asin.

    Suka

  3. Woow… wow… konsep singkatannya mantap mas, sangat berbobot 🙂

    Saya sangat bersyukur masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan di tahun ini. ALhamdulillah saya sudah melewati 20 hari puasa Ramadhan dgn cukup lancar, Insya Allah. Bila Ramadhan tahun lalu saya beberapa kali nggak sahur, maka alhamdulillah sampai saat ini saya bisa sahur terus sehingga puasa pun jadi lebih kuat secara fisik, hehe…

    Salam kenal 🙂

    Suka

  4. Wah, bagus banget bahan bakar puasa ini kita terapkan. Mumpung masih tersisa,maka harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Memang nggak mudah. Ada saja godaan dari sana-sini. Namun kita harus optimis

    Suka

  5. akronim yang mudah diingat dan semoga menjadi penyemangat yang baik untuk kita semua dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah kita. Saya ingin makan mentega manis tiap hari biar sehat

    Suka

  6. selamat pagi, semoga tetap semangat menjalani ibadah puasa yang hanya tinggal beberapa hari lagi..

    trimakasih telah berbagi ilmu yang lumayan .. hehehe

    salam sukses 🙂

    Suka

  7. saya suka berdialog di sepertiga akhir malam, dan Ramadhan seperti ini acara dialog itu jadi bertambah hikmahnya, bertambah nikmatnya.

    Semoga kita Insya Allah ditemukan dengan malam seribu bulan itu ya… Amin

    Suka

  8. Gak terasa udah dipenghujung ramadhan tahun ini.. semoga makin kenceng ibadahnya, belom tentu taun depan qt bisa bertemu dengan ramadhan lagi..

    Suka

  9. bener tuh mas..
    ramadhan tdk hanya menjalani ibadah di bulan ramadhan tetapi dalam bulan ramadhan itu ada makna berbagi terhadap sesama…!!
    nice post..

    Suka

  10. halo..salam kenal dari doktergigigaul@MagaHaya 😀

    saya baru baca “istilah” ini. menambah “informasi”.. 🙂
    tapi kayaknya musti sekaligus masuk semua ya? biar makin mantaff krik krik krik

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Usup Supriyadi Batalkan balasan